Penderita stroke harus segera mendapat pertolongan dokter. Karena itu sebagai orang awam kita harus mengenali gejala stroke. Berikut ini pengalaman beberapa orang yang pernah mendapat serangan stroke, diambil dari majalah Heart & Healthy Living edisi Summer 2008.
DONNA JAMES, Santa Rosa Beach, Florida
Sebagai ketua divisi sebuah perusahaan asuransi dan investasi. Donna James puas dengan kariernya. Rumah bagus, gaji besar, keluarga bahagia. Pada tahun 2005 ketika berusia 47 ia mendapat penghargaan sebagai The Top 75 Most Powerful African-American in Corporate America oleh majalah Black Enterprise. Suatu penghargaan yang bergengsi.
Suatu hari setiba dari perjalanan tugas ke luar kota, tidak seperti biasanya Donna merasa sangat lelah. Ia sempat tertidur selama beberapa jam. Ketika terbangun, Donna merasa seluruh kamar bergerak-gerak seperti jungkir balik. Ia mencoba bangkit namun terjatuh di lantai. "Sungguh menakutkan, saya tidak berdaya, tidak bisa bergerak, seakan-akan terperangkap dalam tubuh sendiri," ujar Donna menceritakan pengalamannya. Beruntung suaminya menemukannya terbaring di lantai dan segera membawanya ke rumah sakit.
Donna terserang mini stroke yang dikenal sebagai TIA (transient ischemic attack), Gejala TIA umumnya segera menghilang dalam waktu sehari atau beberapa hari, namun berpotensi muncul kembali sewaktu-waktu. Ini membuatnya berpikir, apa yang harus dilakukannya ke depan. "Jawabannya adalah, saya hanya harus melakukan pekerjaan (apa saja) yang saya sukai, berarti seminim mungkin stres."
Donna pun merasa harus mengubah pola makannya yang sebelumnya asal kenyang dengan menu-menu resto, kini lebih banyak sayur dan buah. " Dan saya harus berolahraga." Karena itu, ia berhenti dari pekerjaannya yang membuatnya sangat sibuk dengan stres tinggi. Kini ia aktif sebagai pekerja sosial, membantu para remaja yang bermasalah.
Donna terserang mini stroke yang dikenal sebagai TIA (transient ischemic attack), Gejala TIA umumnya segera menghilang dalam waktu sehari atau beberapa hari, namun berpotensi muncul kembali sewaktu-waktu. Ini membuatnya berpikir, apa yang harus dilakukannya ke depan. "Jawabannya adalah, saya hanya harus melakukan pekerjaan (apa saja) yang saya sukai, berarti seminim mungkin stres."
Donna pun merasa harus mengubah pola makannya yang sebelumnya asal kenyang dengan menu-menu resto, kini lebih banyak sayur dan buah. " Dan saya harus berolahraga." Karena itu, ia berhenti dari pekerjaannya yang membuatnya sangat sibuk dengan stres tinggi. Kini ia aktif sebagai pekerja sosial, membantu para remaja yang bermasalah.