STROKE merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu di seluruh dunia. Dampak stroke tidak hanya dirasakan oleh penderita, namun juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Penelitian memperlihatkan bahwa kejadian stroke terus meningkat di berbagai negara berkembang termasuk di Indonesia. Beberapa penelitian di negara Asia menunjukkan angka prevalensi stroke berkisar antara 50 - 400 orang per 100.000 penduduk per tahun.
Dampak stroke yang sedemikian besar memunculkan kepedulian komunitas medis yang tergabung dalam World Stroke Organization untuk mencanangkan hari stroke sedunia yang diperingati pada tanggal 29 Oktober. Hari stroke sedunia membawa pesan bahwa stroke dapat dicegah dan diobati. Tema hari stroke sedunia tahun ini adalah, "Apa yang dapat saya lakukan?" Pertanyaan kritis bagi semua orang yang terlibat dalam penanganan stroke untuk memberi kontribusi kecil demi semakin baiknya pelayanan stroke.
Enam Langkah Penanganan Stroke
Enam langkah penanganan stroke diambil dari intervensi pada perjalanan alamiah dan klinik penyakit stroke. Langkah-langkah penanganan stroke meliputi: 1. pencegahan, 2. pengenalan dini, 3. reperfusi, 4. neuroproteksi, 5. rehabilitasi, dan 6. pencegahan sekunder.
Enam Langkah Penanganan Stroke
Enam langkah penanganan stroke diambil dari intervensi pada perjalanan alamiah dan klinik penyakit stroke. Langkah-langkah penanganan stroke meliputi: 1. pencegahan, 2. pengenalan dini, 3. reperfusi, 4. neuroproteksi, 5. rehabilitasi, dan 6. pencegahan sekunder.