MEMAAFKAN tak hanya merupakan tindakan mulia, tetapi juga dapat menekan depresi. Menurut studi yang dilakukan tim peneliti University of Missouri, Amerika Serikat, memaafkan memengaruhi perasaan depresi pada kalangan paruh baya.
Diketahui, wanita paruh baya yang mau memaafkan orang lain, secara signifikan lebih kecil kemungkinannya menderita depresi. Begitu pula bagi laki-laki, tingkat depresi mereka berkurang meski tak sebanyak perempuan ketika memaafkan. Sebaliknya, ketika merasa tak dimaaafkan orang lain, tingkat depresi mereka sangat tinggi.
Para peneliti mengatakan pengembangan intervensi gender yang sesuai bisa membanttu memecahkan depresi pada paruh baya. Temuan itu diterbitkan dalam Journal Aging & Mental Health. (Counselheal/Fox/X-9)