HASIL penelitian terbaru Valery Gafarov dari Russian Academy
of Medical Sciences di Novosibirsk mengungkapkan mereka yang memiliki kualitas
tidur parah, buruk, dan buruk sekali berisiko lebih besar terkena serangan
jantung dan stroke.
Dalam studi itu peneliti menggunakan data 657 laki-laki
berusia 25-64 tahun. Diketahui mereka yang memiliki kualitas tidur buruk
berisiko terkena serangan jantung lebih besar 2 - 2,6 kali dan 1,5 - 4 kali
terserang stroke lebih besar.
Kemudian, mereka yang bermasalah dengan tidur sekaligus
memiliki catatan perceraian, berpotensi lebih besar lagi. Hal itu terjadi karena
mereka memiliki masalah kardiovaskular lebih besar. Menurut penelitian itu,
kesulitan tidur berkaitan dengan kebiasaan mengisap asap rokok, diet tidak
sehat, dan kurang berolahraga.
Idealnya, berdasarkan National Sleep Foundation, orang
berusia 18 – 64 tahun harus tidur 7 – 9 jam setiap malam dan 7 – 8 jam bagi yang
berusia 65 tahun ke atas. (MNT/Aya/X-5)