POLUSI udara dari beragam sumber seperti asap memasak di India, asap kendaraan
di AS, dan penggunaan pestisida di Rusia diklaim telah menewaskan 3,3 juta jiwa
di seluruh dunia dalam setiap tahunnya.
Menurut peneliti dari Institut Max Plack untuk kimia di Jerman,
sebagian besar korban, hampir 75%, meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung
yang dipicu akibat menghirup udara kotor dalam waktu cukup lama. Sisannya meninggal
karena sakit pernapasan dan kanker paru-paru.
Peneliti menggunakan model yang mampu menggabungkan pengukuran
kualitas udara, populasi, statistik kesehatan, dan risiko polusi terhadap kesehatan.
Di Rusia dan AS, pertanian menyumbang sebagian besar polusi
dengan partikel di bawah 2,5 mikron sehingga mudah menembus paru-paru. Penelitian
yang dipublikasikan Journal of Nature itu memprediksi jumlah kematian akibat polusi
udara di luar ruangan akan berlipat ganda menjadi 6,6 juta jiwa setiap tahunnya
pada 2050. (AFP/Fox/X-5)