JAKARTA, KOMPAS - Gagal merampok mobil Honda CRV, tiga perampok tega memukul kepala seorang nenek yang menderita stroke, di Cipinang Cempedak IV No. 32A, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (5/5) siang.
Selain Hestin (60), nenek empat cucu itu, perampok juga memukul kepala Tika (20), pembantu rumah tangga nenek itu. Saat kejadian, lingkungan sekitar rumah sedang sepi. Di lingkungan itu juga tinggal Ketua DPR Agung Laksono dan Wali Kota Jakarta Timur Koesnan Abdul Halim.
Menurut keterangan Nancy (39), putri ketiga Hestin, saat kejadian Hestin hanya berdua dengan Tika. Biasanya, Nancy dan adik bungsunya, Ahmad Adipurna, juga tinggal di sana.
"Namun, adik saya sudah satu bulan terakhir magang di Bandara Ngurah Rai Bali, sementara saya sedang menengok rumah di Cikeas," kata Nancy.
Ketika Nancy kembali ke rumah ibunya, dia tidak curiga karena tidak ada kerusakan apa pun di pintu. Namun ketika di dalam, dia melihat kamar Ahmad sudah berantakan di luar.
"Saya langsung mencari ibu di kamarnya. Ternyata kamarnya dikunci. Lalu saya lihat dari jendela kaca, ternyata ada tiga orang di dalam kamar ibu. Mereka mengacak-acak kamar. Salah seorang di antara mereka membentak-bentak ibu," tutur Nancy.
Melihat ada orang asing, sementara ibu dan pembantunya terikat di dalam kamar, Nancy pun berteriak. Hestin yang mendengar kedatangan putrinya akhirnya berupaya berteriak-teriak minta tolong. Namun, upaya Nancy justru membuat ketiga perampok menjadi kalap.
Mereka lalu mengambil pipa besi dan memukulkan benda tersebut ke kepala Hestin dan Tika beberapa kali. Setelah itu, mereka melarikan diri lewat belakang. Seorang pelaku dibekuk massa yang berkumpul setelah mendengar teriakan minta tolong dari Nancy.
Menurut Putri, kakak ipar Nancy, mereka belum tahu harta benda apa saja yang dibawa lari oleh perampok. Akan tetapi, mereka menduga selain mencari barang berharga dan uang, perampok itu juga berusaha mengambil mobil Honda CRV warna hitam milik Ahmad.
"Kunci dan STNK mobil hilang. Kemungkinan dibawa mereka," kata Putri.
Saat ini, dirinya belum berani memeriksa dan membereskan barang -barang yang berantakan di lokasi kejadian karena masih dalam pemeriksaan polisi.
Teman Ahmad
Sementara itu, kedua korban, Hestin dan Tika, telah dibawa ke Rumah Sakit Mitra International, Jatinegara. Mereka berdua terlihat lemah, namun sadar. Seperti pengakuan Tika kepada keluarga yang dikutip Putri, salah seorang pelaku kejahatan itu diduga teman Ahmad.
"Tika mengenali pelaku karena pernah main di rumah. Rupanya dia sudah mempelajari situasi rumah dan tahu Ahmad sedang magang di luar kota," kata Putri.
Ketiga perampok itu datang sekitar pukul 10.30 dan pura-pura sebagai tamu. Namun, menurut Nancy, Kejadian Hestin dipukul sekitar pukul 13.30. Ada kemungkinan pemukulan itu dilakukan untuk menghilangkan jejak karena korban mengenali pelaku.
Sementara itu, Kepala Polsek Jatinegara Komisaris Marijan Husodo mengaku dirinya belum bisa memberi keterangan karena kasus ini masih dikembangkan untuk menangkap dua pelaku yang lain. (ARN)