PARA eksekutif pria mungkin tak terlalu gusar mendengar hasil penelitian yang menyatakan bahwa kebiasaan merokok memudahkan terjadinya kanker paru-paru, emfisema, atau serangan penyakit jantung atau stroke. Namun, hasil penelitian yang menyatakan bahwa kebiasaan merokok dapat mengganggu kehidupan seksual pria, pasti akan mendapat perhatian dari para eksekutif pria.
Memang dari hasil penelitian-penelitian ternyata kebiasaan merokok dapat menyebabkan impotensi. Penelitian yang dilakukan di sekolah kedokteran di Boston, memeriksa riwayat medis dan foto sinar X dari 195 orang pria impoten yang berumur rata-rata 35 tahun. Pada pemeriksaan tersebut ternyata pada para perokok penyumbatannya lebih mencolok, ini jika dibandingkan dengan yang tidak merokok.
Makin banyak seorang pria merokok semakin besar penggumpalan/penyumbatan pada arterinya. Dulu, dikira bahwa para perokok hanya mengalami penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah koroner yang ada di jantung, yang menyebabkan terjadinya serangan jantung, atau pembuluh darah yang ada di otak, yang menyebabkan stroke.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Irwin Goldstein, seorang profesor urologi dari Amerika Serikat, ternyata penyumbatan dapat pula terjadi pada pembuluh darah di penis. Merokok merusakkan pembuluh darah arteri di penis yang bertugas untuk memberikan potensi, dan kerusakan itu dapat terjadi pada usia muda.
Penelitian tadi juga memberikan laporan yang dimuat dalam Journal of Urology, bahwa merokok juga memudahkan terjadinya penyumbatan pada arteria di penis pada pria yang pernah mengalami cedera pada daerah selangkangannya. Kecelakaan seperti jatuh dari sepeda, dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri di daerah selangkang.
Memang dari hasil penelitian-penelitian ternyata kebiasaan merokok dapat menyebabkan impotensi. Penelitian yang dilakukan di sekolah kedokteran di Boston, memeriksa riwayat medis dan foto sinar X dari 195 orang pria impoten yang berumur rata-rata 35 tahun. Pada pemeriksaan tersebut ternyata pada para perokok penyumbatannya lebih mencolok, ini jika dibandingkan dengan yang tidak merokok.
Makin banyak seorang pria merokok semakin besar penggumpalan/penyumbatan pada arterinya. Dulu, dikira bahwa para perokok hanya mengalami penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah koroner yang ada di jantung, yang menyebabkan terjadinya serangan jantung, atau pembuluh darah yang ada di otak, yang menyebabkan stroke.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Irwin Goldstein, seorang profesor urologi dari Amerika Serikat, ternyata penyumbatan dapat pula terjadi pada pembuluh darah di penis. Merokok merusakkan pembuluh darah arteri di penis yang bertugas untuk memberikan potensi, dan kerusakan itu dapat terjadi pada usia muda.
Penelitian tadi juga memberikan laporan yang dimuat dalam Journal of Urology, bahwa merokok juga memudahkan terjadinya penyumbatan pada arteria di penis pada pria yang pernah mengalami cedera pada daerah selangkangannya. Kecelakaan seperti jatuh dari sepeda, dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri di daerah selangkang.
Bila Anda merokok, dinding arteri dapat mengalami kerusakan lebih parah, begitu hasil penelitian Goldstein. Susahnya, menghentikan kebiasaan merokok itu tidak akan memulihkan kerusakan-kerusakan yang telah terjadi pada dinding arteri. Yang dapat dilakukan adalah menghentikan progresinya, selain kemungkinan besar dapat mencegah terjadinya impotensi.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, alangkah baiknya jika para eksekutif yang mempunyai kebiasaan merokok. Bagi yang sudah terlanjur mempunyai kebiasaan merokok, alangkah baiknya. bila segera dapat dihentikan agar tidak mengalami impotensi. Impotensi pasti akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga, dan bahkan dapat menimbulkan stres maupun depresi. Meskipun dewasa ini sudah ada alat yang dapat disuntikan langsung pada penis, tetapi alangkah repotnya bila setiap kali harus menyuntik penis bila memerlukannya. Berhenti merokok adalah alternatif paling baik.
dr. Sadoso Sumosardjuno, DSKO