JAKARTA (Pos Kota) - Umat Islam Indonesia berduka karena kehilangan seorang ulama, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas, wafat.
Tokoh kelahiran Bukit Tinggi 22 September 1956 ini, wafat pada Kamis Malam pukul 23.47 (02/01) di Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta.
Sebelumnya, almarhum dirawat di rumah sakit intensif, karena gagal ginjal akibat diabetes melitus. Sakit itu membuat Yunahar tiap sepekan sekali harus cuci darah.
Jenazah sejak subuh sudah disemayamkan di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cikditiro, Yogya. Kemudian dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk disalatkan bersama.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan jenazah almarhum dari Masjid Gedhe Kauman akan dimakamkan di Makam Karangkajen Yogyakarta, Komplek pemakaman Karangkajen Yogya merupakan tempat dimakamkannya pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan.
SOSOK ULAMA
Haedar menuturkan keluarga besar Muhammadiyah sangat kehilangan atas wafatya Yunahar. "Beliau sosok ulama yang mengajarkan pemahaman Al Quran tak hanya berdasarkan teks, tapi juga realitas kehidupan sehingga yang diajarkan selalu menjadi obor semangat bagi umat," ujar Haedar.
Yunahar Ilyas selain menjabat di pengurus harian MUI, beliau juga menjabat sebagai wakil ketua umum Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Atas kiprahnya ini, beliau diganjar sebagai Tokoh Syariah 2019 oleh Majalah Investor. Beliau juga menjadi dewan pengawas syariah (DPS) di Bank Bukopin Syariah, Mandiri Utama Finance Syariah, serta Asuransi WanaArtha. (johara)