Legenda sepakbola dunia, Maradona berhasil melewati masa kritis pertama, setelah operasi untuk menyingkirkan penyumbatan di pembuluh darah di otaknya. Ini adalah operasi otak kedua bagi pria yang kini tinggal di Argentina.
Menurut dokter pribadinya, Leopoldo Luque, "Operasi itu dilakukan untuk membebaskan otak dan pembuluh darahnya dari tekanan gumpalan darah beku yang ada di antara selaput otak dan otak.
Masih menurut dokter spesialis syaraf itu, "Pendarahan itu akumulasi dari efek pemakaian narkoba dan kecanduan alkohol dalam jangka panjang".
Seperti diketahui, sudah sejak lama legenda sepakbola berusia 60 tahun itu kecanduan narkoba dan alkohol. Sudah beberapa kali dia menjalani rehabilitasi tetapi bapak lima anak itu selalu kembali terjebak oleh narkoba dan alkohol itu.
Mardona dioperasi di sebuah rumah sakit swasta di Buenos Aires, yang berjarak kira-kira 52 kilometer dari tempat tinggal di La Plata, Argentina.
"Operasi otak untuk menyingkirkan sumbatan adalah pekerjaan medis yang sudah sering dilakukan tetapi tidak sembuh itu dalam kasus Maradona," jelas dokter staf medis di timnas Argentina, dr Donato Villani.
"Sebab ini untuk kali ke dua dan dia punya riwayat gangguan jantung yang serius, pemakaian narkoba, alkohol dan obat tidur dalam jangka panjang," kata dr Donato lagi.
Rencannaya Maradona akan ditidurkan selama dua hari untuk mempercepat proses pemulihannya. Sementara Maradona diistirahatkan di ICU, para penggemarnya berkumpul dan berdoa di depan rumah sakit.
Seperti diketahui, sejak setahun yang lalu kondisi kesehatan Maradona terus menurun sebagai dampak dari gaya hidupnya yang buruk, serta obesitasnya. Berulang kali dirawat di rumah sakit dan direhabilitasi. Penggemar pun khawatir.
Maradona diantar ke rumah sakit oleh tiga dari lima anaknya, yakni Jana, Dalma dan Giannina. Mereka inilah yang menemani Maradona selama di rumah sakit, bersama beberapa anggota keluarga yang lain. @bbs/nan